Riwayat hidup
Nama : Anggi Gustiani
Alamat : Jl.Ciwastra Gg.Sawo endah no.28
Tempat tanggal lahir : Bandung,25 agustus 1994
Sekolah : SMA PGRI 2 BANDUNG
Nama : Gabriel Ravell . A
Alamat : Jl. Cipagalo Girang no.116
Tempat tanggal lahir : Bandung,29 Juni 1994
Sekolah : SMA PGRI 2 BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “industri tambang batu bata”
laporan ini berisikan tentang pengolahan batu bata atau yang lebih khususnya membahas pembuatan batu bata, Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pemanfaatan batu bata.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Daftar isi
Kata pengantar ……………………………………………………………………………
Bab I
Pendahuluan
a.pengertian …………………………………………………………………………………
b.tinjauan kasus …………………………………………………………………………….
c.identifikasi masalah ………………………………………………………………………
d.tujuan ………………………………………………………………………………………
e.metode penulisan …………………………………………………………………………
Bab II
Pembahasan
a.pembuatan batu bata …………………………………………………………………….
b.dampak negatif dari industri pengelolaan batu bata ……………………………..
c.dampk positif dari industry pembuatan batu bata ………………………………….
Bab III
Penutup
a.kesimpulan ………………………………………………………………………………
b.salam penutup …………………………………………………………………………….
Bab I
Pendahuluan
A.Pengertian
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan politik.Sejarah
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah matapencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).
Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.
Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.
B.Tinjauan khusus
Setelah kami lakukan observasi ke daerah cipateuh . kami mendapat informasi seputar pengelolaan batu bata . industry tersebut bergerak tahun 1965 , batu bata tersebut dihargai Rp.250/butir dan hingga saat ini belum ada kemajuan secara signifikan dikarenakan belum ada agen penampung seperti koperasi .
C.Identifikasi masalah
1. Mengetahui cara pengelolaan batu bata ?
2. Mengetahui dampak negatif dari industry pengelolaan batu bata?
3. Mengetahui dampak positif dari industry pembuatan batu bata ?
D.Tujuan
1. Agar lebih mengetahui dampak positif dan dampak negative pengelolaan batu bat .
2. Agar masyarakaat tahu akan pentingnya kesehatan ?
3. Agar masyarakat tahu akan pentingnya lingkungan ?
E.Metode penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga melalui kunjungan rumah.
Bab II
Pembahasan
A.Cara pembuatan
1. Pertama cangkul tanah liat lalu masukan ke dalam mesin penggiling agar tanah menjadi lembek/halus .
2. Lalu tanah liat di cetak .
3. Setelah di cetak batu bata di keringkan selama 1 hari agar mengeras .
4. Lalu bata di pegang atau di tata dan sambil di jemur selama 40 hari
5. Setelah di jemur batu bata di angkut untuk di bakar/ panggang .
6. Batu bata di bakar selama 1 hari 1 malam .
7. Setelah di bakar batu bata di beri sekam agar batu bata tidak gosong .
B.Dampak negatif
1. Tanah terbuang dengan sia-sia karena tanah mengering dan telah tercampur abu sekam .
2. Setelah beresnya pertambangan atau sudah tidak terpakainya lahan pertambangan tersebut akan menjadi tempat penggenangan air yang dapat menampung sarang nyamuk dan melebarnya dinding sungai .
3. Tanah akan mengendap bersma sampah yang mengakibatkan banjir .
4. Menyempitnya lahan sungai yang akan mengakibatkan longsor kecil .
C.Dampak positif
1. Industri pembuatan batu bata di daerah cipateuh dapat menghasilkan kualitas batu bata yang baik
2. Batu bata merupakan bahan baku utama untuk pembuatan rumah .
3. Batu bata dapat di manfaatkan oleh masyarakat untuk membuat rumah .
Bab III
Penutup
A.Kesimpulan
Dampak positif dari pembuatan batu bata sangat besar karena masyarakat dapat membuat rumah dengan batu bata . batu bata merupakan bahan baku utama untuk membuat rumah .
Dampak negatif pun sangat besar dan tidak dapat diperbaharui dan dihindari karena bertambahnya populasi manusia yang sangat drastis,dapat mendorong manusia tersebut untuk ingin memiliki atau melengkapi kebutuhan pokok hidupnya dengan salah satunya yaitu membuat rumah .
B.Salam penutup
Setelah kami menulis hasil laporan ini kami ucapkan terimakasih kepada pembaca dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan dimohon kritik dan sarannya yang membangun .